Pagi ini hari pertama di bulan Januari, setelah
mematut diri begitu lama dalam pantulan cermin kamar mandi – masih dengan busa
pasta gigi yang menempel – saya jadi kepikiran banyak hal. Tiba-tiba saja
kilatan masa lalu kembali membekas di kepala. Tapi saya disini bukan untuk
menuliskan tentang hal-hal itu. Ada hal lain yang ingin saya bagi.
Tentang bertumbuh.
Tahun lalu
banyak hal terjadi yang membuat saya hampir – saja – mati karena terlalu
girangnya atau justru karena perasaan sedih yang datang begitu tiba-tiba.
Kondisi yang naik-turun begitu seharusnya sudah biasa. Saya hanya harus bersiap
dengan segala kemungkinan-kemungkinannya. Bagaimanapun harus saya hadapi.
Sejujurnya,
saya tidak tahu benar definisi bertumbuh, yang saya tahu, saya mulai bisa ‘menerima’.
Memang tidak dalam semua hal. Mungkin hanya beberapa (oh, ayolah, saya bukan
manusia sesempurna itu!). Selebihnya, saya masih mencoba untuk tidak cepat
menggerutu pada hal-hal yang tidak saya harapkan terjadi. Mencoba untuk lebih
banyak senyum dan legowo.
Namun, yang
terpenting, saya rasa adalah tentang bagaimana kita bisa berdamai dengan diri
sendiri. It was funny karena
kadang-kadang yang berbahaya itu datanganya justru dari dalam kepala kita sendiri.
It turns out into fears, anxieties and
insecurities. Menyeret kita begitu dekat dengan kebencian, ketidakpercayaan
dan segala bentuk perasaan-perasaan negatif lainnya.
Saya jadi lupa kalau
saya juga harus mengerti.
Surabaya, Januari 2018
- Nona -