Sunday, April 21, 2013

#DaKu (Dari Aku untuk Kamu) Project - Tidak ada Judul



Anggap aku gila karena pernah memimpikannya. Jauh sebelum ini...

Kusebut dia Hujan, karena aku bertemu dengannya hanya pada hari hujan turun. Lagipula ada bagian dari dalam dirinya yang kupikir menyeyukkan. Persis seperti butir-butir hujan.

Dia bukan seorang yang istimewa. Hanya lelaki biasa seperti yang lain. Tapi dia cukup pintar bergelayut pada sel-sel memori otakku. Memenuhi kekosongan pada setiap celahnya. Membuatku hampir tidak lagi bisa memikirkan yang lain. Kurasa benar jika aku menyukainya. Dan jangan tanyakan padaku bagaimana. Karena aku sendiri sedang tersesat. Tidak tahu jawabannya.

Ya, aku menyukainya tanpa alasan.

Bukan karena bentuk rahangnya yang tegas atau karena bentuk tubuhnya yang tegap-tinggi sempurna. Bukan! Entahlah. Dia juga bukan lelaki yang sangat tampan. Bukan keturunan ningrat atau berasal dari keluarga konglomerat. Dia bahkan tidak populer dan digilai banyak perempuan. Dia hanya sederhana. Sesederhana itulah aku menyukainya.

Aku sering memperhatikannya dari jauh. Dia memang bukan orang yang suka berbicara. Tapi dari caranya tertawa aku tahu sesungguhnya dia tidak sedingin hujan. Mata yang begitu tajam itu selalu menyipit lucu saat tertawa. Hangat.

Pernah sesekali kami bertemu pandang. Kedua bola mata kami bertemu. Lama. Tatapannya seperti menyiratkan sesuatu. Mungkinkah dia tahu?

Namun hanya sebatas itu. Sebatas itulah kami. Tidak pernah berbincang atau mengetahui nama satu sama lain. Karena kami tidak saling kenal. Orang yang hanya bisa kugapai sebatas dalam mimpiku saja.


No comments:

Post a Comment